Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampak Inflasi Yang Harus Diketahui

Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampak Inflasi Yang Harus Diketahui – Dalam perekonomian suatu negara, anda pasti pernah bahkan sangat sering mendengar kata Inflasi. Sebenarnya apa sih inflasi itu? Coba perhatikan perumpamaan berikut; Jika pada hari ini anda membawa uang Rp.

100.000 untuk berbelanja di supermarket dan mendapat kan 7 barang/ makanan, dan anda kembali 3 bulan lagi dengan membeli barang yang sama, apakah harga akan tetap Rp. 100.000?

Kebanyakan dari kita akan menjawab kita tidak akan mendapatkan 7 barang yang sama tersebut dengan harga Rp 100.000 lagi, kita akan membayar lebih mahal untuk ke-7 barang tersebut. Dan inilah yang disebut dengan inflasi.

Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampak Inflasi

Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampak Inflasi Yang Harus Diketahui

Pada artikel dan pembahasan kali ini, kita akan sedikit banyak membahas mengenai Inflasi dengan lebih dalam, apapun mengenai Inflasi, mulai dari Pengertian Inflasi, Jenis inflasi, penyebab inflasi, dan dampak Inflasi.

Ini adalah informasi yang sangat perlu masyarakat ketahui, sebab ini berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Berikut pembahasan mengenai Inflasi;

Pengertian Inflasi

Inflasi adalah kondisi dimana adanya kenaikan harga. Inflasi adalah kenaikan harga secara terus menerus dan meningkat secara terus menerus. Selain daripada kenaikan harga, inflasi sering juga di sertai dengan menurunnya mata uang secara konstan (Grafik menurun).

Jika barang pada suatu peristiwa bisa naik dengan drastis, ini tidak dapat di katakan sebagai inflasi, sebab inflasi tidak menilai tinggi rendahnya harga (Jika barang mahal, itu belum tentu mengalami inflasi).

Pengertian Inflasi menurut Ekonom lainnya, Nopirin (tahun 1987) berkata, inflasi merupakan proses kenaikan harga barang secara kontinu dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Samuelson dan Nordhaus ada 3 komponen penting dalam inflasi yaitu:

Pertama, kenaikan harga. Harga dapat dikatakan naik jika harga barang tersebut menjadi lebih tinggi dari pada sebelumnya.

Kedua, Berlangsung terus menerus. Biasanya kenaikan harga berlangsung dalam jangka waktu yang sedikit atau pendek, namun, inflasi menetapkan, jika kenaikan harga terus terjadi selama rentang waktu 1 bulan, maka kenaikan ini bisa di katakan sebagai Inflasi.

Ketiga, bersifat umum. Nah, jika pada suatu barang harga tersebut naik, itu belum bisa di katakan sebagai inflasi, kecuali jika ada kenaikan harga masal, itu baru bisa dikatakan inflasi.

Menurut Samuelson dan Nordhaus, jika ada salah satu komponen yang tidak ada, maka kenaikan harga tersebut tidak bisa dikatakan sebagai Inflasi.

[irp]

Macam – Macam Inflasi

Pengertian, Penyebab, Jenis dan Dampak Deflasi

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi bisa dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu;

  • Inflasi Ringan

Inflasi jenis ini biasanya mengalami peningkatan harga kurang dari 10%/ tahun. Inflasi ini sering di temukan pada negara berkembang dan merupakan suatu hal yang sangat wajar, karena memang negara sedang dalam proses pembangunan.

  • Inflasi Sedang

Kenaikan harga dari inflasi sedang ini bisa mencapai 10%- 30%/ tahun. Inflasi sedang adalah jenis inflasi dimana harus sudah mulai waspada, ini sangat membahayakan perekonomian. Biasanya ada tanda seperti kenaikan harga lebih tinggi dari pada kenaikan upah.

  • Inflasi Berat

Inflasi jenis ini sudah sangat berbahaya dan sangat susah untuk di kendalikan. Mereka memiliki kenaikan harga sekitar 30-100%. Bantu pemerintah untuk membangun negara, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat di butuhkan dalam menghadapi Inflasi berat ini.

  • Inflasi Liar

Inflasi tidak terkendali ini memiliki kenaikan harga lebih dari 2x lipatnya per tahun. Keuangan terus menerus merosot sehingga pemerintah tidak dapat menahan mata uang.

[irp]

Faktor-faktor Penyebab Inflasi

6 Alasan Anak Muda Zaman Now Harus Merencanakan Keuangan

Ada faktor-faktor yang menunjang terjadinya Inflasi antara lain:

Banyaknya uang beredar di masyarakat

Kenaikan harga karena banyaknya jumlah uang beredar. Bayangkan jika jumlah uang yang ada di masyarakat lebih besar dari sebelumnya, otomatis daya beli masyarakat juga meningkat, sebab masyarakat memiliki uang lebih banyak.

Namun, banyaknya jumlah uang yang beredar tidak serta merta membuat barang memiliki harga yang sama. Jika jumlah uang yang beredar lebih banyak, otomatis masyarakat bisa membeli barang dengan harga yang lebih tinggi. Ini mengapa harga semakin naik.

Jika kenaikan harga secara terus menerus dalam 1 bulan, maka kenaikan jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa di kategorikan menjadi sebuah Inflasi. Biasanya, cara pemerintah menurunkan harga inflasi yang di sebabkan oleh jumlah uang yang beredar adalah dengan cara menarik uang yang beredar.

Bagaimana caranya? Di berlakukan pembayaran pajak, ini merupakan salah satu cara bagaimana menarik uang banyak yang beredar di masyarakat.

  • Inflasi karena kenaikan biaya bahan produksi

Jika biaya yang di gunakan untuk memproduksi suatu barang itu mengalami kenaikan, maka harga yang di jual oleh produsen akan meningkat juga. Setiap produsen memproduksi barang pastinya untuk mendapatkan keuntungan, jika terjadi kenaikan harga untuk biaya produksi, maka kenaikan harga barang juga akan mengikuti di belakangnya.

  • Inflasi campuran

Adanya kesenjangan antara kenaikan penawaran dan permintaan ini termasuk di dalam inflasi Campuran. Ketika permintaan pada barang atau jasa tersebut bertambah, dan penawaran yang sedikit, maka barang tersebut akan mengalami kenaikan.

Misalnya saja, jika anda memiliki 4 potong roti untuk di jual, jika ada 50 orang berebut untuk mendapatkan 4 potong roti itu, maka harga tersebut sangat memungkinkan untuk naik.

Jika memang pada kenyatannya ternyata ada beberapa orang yang tidak mau karena harga mahal, masih ada orang lain yang berebut. Istilahnya barang tersebut Jual mahal karena diperebutkan banyak orang.

Perbedaan permintaan dan penawaran ini sendiri juga menyebabkan harga naik. Jika pada kasus di atas, permintaan adalah jumlah orang yang menginginkan roti tersebut dan penawaran adalah jumlah barang yang ada. Inflasi campuran ini memiliki kaitan dengan kelangkaan barang/ jasa. Semakin langka suatu barang, maka harga pada barang tersebut akan tinggi.

Dampak Inflasi Bagi Masyarakat

Berikut merupakan dampak inflasi terhadap masyarakat:

  • Pendapatan Masyarakat

Masyarakat yang ber pendapatan tetap sangat merasa di rugikan, sebab, dengan gaji yang sama, mereka harus mengeluarkan uang lebih karena inflasi. Bayangkan saja seorang memiliki gaji 4.000.000 per bulan.

Biasanya membeli beras hanya dengan harga Rp. 100.000 karena dampak inflasi ia harus membayar sebesar Rp. 150.000, ini sangat merugikan mereka, sebab mereka tidak mendapatkan gaji yang lebih dari inflasi ini, eh malah pengeluaran bertambah.

Masih baik jika kenaikan hanya pada sektor beras saja, namun bukan kah ketika terjadi inflasi, seluruh harga, rata-rata juga naik?

  • Minat Menabung Masyarakat

Seperti dampak pertama, jika masyarakat mendapatkan gaji yang sama dengan pengeluaran mereka semakin banyak, bisa jadi mereka tidak memiliki uang lagi untuk di tabung. Bukan keinginan dalam diri mereka tidak mau menabung, namun keadaan memaksanya untuk tidak menabung.

[irp]

  • Kepercayaan Masyarakat pada Pemerintah

Meskipun ini mencakup mengenai per ekonomian, namun dampak dari inflasi tidak hanya berhenti dalam per ekonomian saja, politik sendiri juga terkena imbasnya.

Masyarakat yang memilih pemerintahan akan merasa sangat kecewa dengan pemerintah jika seluruh harga menjadi lebih mahal. Masyarakat bisa merasa sangat di bohongi dengan kinerja pemerintah yang ingin menyejahterakan masyarakat, mereka akan berpikir, “Sejahterakan kok menambah harga bahan pokok?”

Demikian merupakan beberapa penjelasan mengenai Inflasi, bangun negeri tidak hanya tanggung jawab pemerintah, namun perlunya kerjasama dengan masyarakatnya. Jadilah warga negara yang baik dengan cara Support pemerintah.